YM

Selasa, 24 Januari 2012

Zat Besi Mempengaruhi kondisi Otak Pada Masa Tua

Zat besi memainkan peran yang penting untuk nutrisi setiap orang. Jika remaja mengonsumsi zat besi dengan baik maka hal ini akan berdampak positif untuk kesehatan otaknya kelak.

Saat ini peneliti dari UCLA telah menemukan terlalu sedikit zat besi yang dikonsumsi tidak hanya menyebabkan masalah kognitif, tapi juga mempengaruhi struktur fisik dari otak.

Dalam studi ini ahli saraf UCLA, Profesor Paul Thompson dan rekan mengukur kadar transferin, yaitu protein yang mengangkut zat besi ke seluruh tubuh dan otak. Peneliti menemukan kadar transferin ini terkait dengan ukuran dari struktur otak makro dan mikro.

Tim peneliti menemukan subyek yang memiliki peningkatan kadar transferin merupakan tanda umum dari kadar zar besi yang rendah mengalami perubahan struktural di daerah otak yang rentan terhadap neurodegeneration.

Para peneliti juga mengidentifikasi seperangkat gen yang mempengaruhi kadar transferin dan struktur otak. Hasil temuan yang dilaporkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences ini menjelaskan mekanisme saraf yang mana zat besi mempengaruhi kognisi, perkembangan saraf dan neurodegeneration.

"Kami menemukan otak yang sehat saat dewasa tergantung dari zat besi yang dimiliki atau dikonsumsinya pada tahun-tahun remaja," ujar Prof Thompson, seperti dikutip dari MedicalnewsToday, Selasa (24/1/2012).

Prof Thompson menuturkan koneksi yang ada di otak jauh lebih kuat dari yang diharapkan, terutama terlihat pada orang-orang yang masih muda dan sehat serta tidak kekurangan zat besi ketika masih remaja.

"Anda tidak berpikir zat besi akan mempengaruhi otak begitu besar, karena zat besi sangat penting dalam pembuatan mielin. Kadar zat besi yang buruk di masa remaja akan mengikis cadangan otak di kemudian hari," ujar Prof Thompson.

Sumber makanan yang mengandung zat besi adalah daging merah, sereal, buah kering, roti dan sayuran berdaun hijau. Sementara yang non-daging membutuhkan asupan nutrisi lain untuk meningkatkan penyerapannya seperti makanan kaya vitamin C (jeruk, blackcurrant dan sayuran berdaun hijau), sedangkan zat tanin dalam teh bisa mengurangi penyerapan zat besi.

http://www.detikhealth.com/read/2012/01/24/162901/1823637/1301/konsumsi-zat-besi-remaja-pengaruhi-kondisi-otak-saat-tua?l1101755

Tidak ada komentar:

Posting Komentar